Semai Biji Alpukat, Jangan dipotong Ujung-ujungnya

image

Saya ingin cerita tentang pengalaman menyemai alpukat. Bagi sebagian orang, menyemai biji alpukat seringkali dengan cara memotong bagian ujung bawah sekaligus atas seperti gambar di atas. Hal tersebut dimaksudkan agar cepat tumbuh, tunas cepat melesat ke atas. Namun hati-hati, hal tersebut juga memicu masalah baru.

Itu yang kami alami, alih-alih mempercepat pertumbuhan tunas hal tersebut ternyata memicu kematian atau pembusukan biji. Pada akhirnya banyak biji yang tidak tumbuh. Apa lantaran?

Biji memang cepat pecah, membuka kedua lembaganya, tapu justru pecahnya tersebut diiringi dengan masuknya jamur dan mikroorganisme lain ke jaringan lembaga dan menyebabkan busuk.

Sedangkan biji yang tidak kami sayat masih tumbuh dengan baik, hanya biji yang kami sayat inilah yang mati. Luka sayatan memang membuka pori-pori untuk dimasuki dengan mudah oleh mikroorganisme pembusuk.

Kalau toh tetap dilakukan penyayatan sebaiknya beberapa perlu dilakukan untuk menghindari pembusukan, diantaranya :
1. Rendam biji tersayat ke fungisida
2. Gunakan media semai yang tidak mengandung bahan organik. seperti kompos, pukan, bokashi, dll selain menyuburkan juga pengundang jamur dan bakteri pembusuk yang sangat baik. Penyemaian dengan sekam bakar, pasir, atau tanah yang sudah disterilkan akan lebih baik. Setelah tumbuh tunas baru bisa dipindah ke media yang banyak mengandung bahan organik untuk pertumbuhan yang lebih bagus
3. Sebaiknya semaian jangan ditaruh di tempat yang sangat lembab, karena di situlah habitat kesukaan para prmbusuk
4. Gunakan biji yang benar-benar fresh, bukan biji yang sudah lama.

Mungkin pengalaman teman-teman berbeda, tapi semoga ini bermanfaat.

image

image

image

Leave a comment